Jumat, 06 September 2013

Imbuhan (Afiks) dan Imbuhan Asing (Afiks Asing)


Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata - entah di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan dari antara tiga itu - untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
Imbuhan digolongkan berdasarkan posisi penambahannya sebagai berikut:
1.Prefiks/Awalan
Awalan atau prefiks adalah sebuah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar. Kata "prefiks" sendiri diserap dari kata "prefix" yang terdiri dari kata dasar "fix" yang berarti "membubuhi" dan prefiks "pre-", yang berarti "sebelum".
Bahasa Indonesia terutama banyak menggunakan prefiks untuk menurunkan sebuah kata. Dalam studi bahasa Semitik, sebuah prefiks disebut dengan "preformatif", karena prefiks dapat mengubah bentuk kata yang dibubuhinya.
Contoh prefiks dalam bahasa Indonesia:
berlari: ber- adalah prefiks yang memiliki arti "melakukan"
seekor: se- adalah prefiks yang memiliki arti "satu"
mahakuasa: maha- adalah prefiks serapan yang memiliki arti "paling“
Macam-macam Prefiks:
ØPrefiks di-
Berfungsi membentuk kata kerja, dan menyatakan makna pasif. Contoh: diambil, diketik, ditulis, dijemput, dikelola
ØPrefiks me-
Berfungsi membentuk kata kerja atau verba. Prefiks ini mengandung arti struktural. Prefiks ini mengandung beberapa arti:
'melakukan tindakan seperti tersebut dalam kata dasar'. Contoh: menari, melompat, mengarsip, menanam, menulis, mencatat
'membuat jadi atau menjadi'. Contoh: menggulai, menyatai, menjelas, meninggi, menurun, menghijau, menua
'mengerjakan dengan alat'. Contoh: mengetik, membajak, mengail, mengunci, mengetam
'berbuat seperti atau dalam keadaan sebagai'. Contoh: membujang, menjanda, membabi buta
'mencari atau mengumpulkan'. Contoh: mendamar, merotan
ØPrefiks ber-
Berfungsi membentuk kata kerja (biasanya dari kata benda, kata sifat, dan kata kerja sendiri) Prefiks ini mengandung arti :
'mempunyai'. Contoh: bernama, beristri, beruang, berjanggut
'memakai'. Contoh: berbaju biru, berdasi, berbusana.
'melakukan tindakan untuk diri sendiri (refleksif)'. Contoh: berhias, bercukur, bersolek
'berada dalam keadaan'. Contoh: bersenang-senang, bermalas-malas, berpesta-ria, berleha-leha
'saling', atau 'timbal-balik' (resiprok). Contoh: bergelut, bertinju, bersalaman, berbalasan

ØPrefiks pe-
Berfungsi membentuk kata benda dan kata kerja, kata sifat, dan kata benda sendiri. Prefiks ini mendukung makna gramatikal:
'pelaku tindakan seperti tersebut dalam kata dasar'. Contoh: penguji, pemisah, pemirsa, penerjemah, penggubah, pengubah, penatar, penyuruh, penambang.
'alat untuk me...'. Contoh: perekat, pengukur, penghadang, penggaris
'orang yang gemar'. Contoh: penjudi, pemabuk, peminum, pencuri, pecandu, pemadat.
'orang yang di ...'. Contoh: petatar, pesuruh
'alat untuk ...'. Contoh: perasa, penglihat, penggali
ØPrefiks per-
Berfungsi membentuk kata kerja imperatif. Mengandung arti:
'membuat jadi' (kausatif). Contoh: perbudak, perhamba, pertuan
'membuat lebih'. Contoh: pertajam, perkecil, perbesar, perkuat
'menbagi jadi'. Contoh: pertiga, persembilan
ØPrefiks ter-
Berfungsi membentuk kata kerja (pasif) atau kata sifat. Arti yang dimiliki antara lain ialah :
'dalam keadaan di'. Contoh: terkunci, terikat, tertutup, terpendam, tertumpuk, terlambat
'dikenai tindakan secara tak sengaja'. Contoh: tertinju, terbawa, terpukul
'dapat di-'. Contoh: terangkat, termakan, tertampung
'paling (superlatif)'. Contoh: terbaik, terjauh, terkuat, termahal, terburuk.
ØPrefiks ke-
Berfungsi membentuk kata bilangan tingkat dan kata bilangan kumpulan, kata benda, dan kata kerja. Sebagai pembentuk kata benda, prefiks ke- bermakna gramatikal 'yang di ... i', atau 'yang di ... kan', seperti pada kata kekasih dan ketua.

2. Infiks atau sisipan adalah afiks yang dibubuhkan pada tengah-tengah kata. Beberapa bahasa yang memiliki infiks misalnya bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Tagalog, dan beberapa bahasa lainnya.
Macam-macam Infiks:
Dalam
bahasa Jawa memiliki beberapa infiks, misalkan infiks –in– yang menyatakan bentuk pasif. Tetapi dalam bahasa Jawa baru hal ini tidak produktif lagi dan dianggap arkhais dan hanya dipergunakan dalam bahasa sastra atau pertunjukan wayang.
Contoh:
karya -> kinarya ("dikerjakan")
carita -> cinarita ("diceritakan")

Penurunan
nomina dengan memakai infiks tidaklah produktif lagi dalam bahasa Indonesia. Kita temukan kini beberapa contoh yang sudah membatu dan oleh banyak orang dianggap sebagai kata yang monomorfemis. Berikut daftar kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki/dapat diberi sisipan:
Sisipan -el-
ØGeber -> geleber
ØGembung -> gelembung
ØGetar -> geletar
ØGigi -> geligi
ØGogok -> gelogok
Ø
Sisipan -er-
ØSuling -> seruling
ØGendang -> gerendang
ØGigi -> gerigi
ØKudung -> kerudung
ØRuntuh -> reruntuh(an)
Ø
Sisipan -em-
ØCerlang -> cemerlang
ØJari -> jemari
ØKuning -> kemuning
ØKelut -> kemelut
ØKilau -> kemilau
Sisipan -in-
ØKerja -> kinerja
ØSambung -> sinambung
ØTambah -> tinambah
Sisipan -ah-
ØBagian -> bahagian
ØBaru -> baharu
ØBasa -> bahasa
ØCari -> cahari (dalam "mata pencaharian")
ØDulu -> dahulu
ØRayu -> rahayu
 
3. Sufiks atau akhiran adalah afiks yang dibubuhkan pada akhir sebuah kata. Dalam bahasa Indonesia, "-nya", sebagai contoh adalah sebuah sufiks.
Contoh : -an, -i, -kan, -ku, -mu, -nya, -kah, -lah, -tah
4. Konfiks adalah afiks yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan di antara kata dasar. Kata "konfiks" berasal dari bahasa Latin con- (dengan), dan -fix (tambahan). Afiks ini sering dijumpai di dalam bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Contoh di dalam bahasa Indonesia: "bersenang-senanglah", "dibagikan", "mempertanggungjawabkan", dll.
Contoh: per-an, pe-an
vImbuhan Asing/Afiks Asing
Afiks asing ialah afiks yang berasal atau hasil pungutan dari bahasa asing yang kini telah menjadi bagian sistem bahasa Indonesia. Untuk menyatakan suatu afiks bahasa asing telah diterima menjadi afiks bahasa Indonesia, apabila afiks tersebut sudah mampu keluar dari lingkungan bahasa asing dan sanggup melekat pada bentuk dasar bahasa Indonesia.
Contoh:
pra-     +          sejarah            =          prasejarah
-ik       +          patriot             =          patriotik
 
 

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Hmmmmmmmm.....

Obat Herbal Asma mengatakan...

blognya bagus banget. iya ya, bahasa indonesia tuh rumit juga ya tapi menyenangkan.

Nisa Laurent mengatakan...

APAKAH KAMU INGIN SEPERTI MEMBER SETIA KAMI?
Silakan buruan langsung bergabung dan rasakan sendiri kemenangan nya
di jamin tidak ada penipuan dan identitas anda Terahasiakan dan pastinya akan aman 100%.
Bandar Yang Berada Di Ratu Pelangi 100% tidak ada PENIPUAN, !

Posting Komentar