Selasa, 03 September 2013

Perang Dunia I -PD1- (28 Juli 1914 – 11 November 1918)



A.  PENYEBAB
      Umum :  - Berkembangnya Industrialisasi

-              Adanya politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman, Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.

-              Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.

-              Perkembangan nasionalisme Eropa dan Etno- Nasionalisme.

   Khusus/ Kasus Belli :   - Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Austria, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tanggal 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. 

B.  PIHAK-PIHAK YANG BERPERANG 
    • Blok Sentral (Blok Jerman) : Tripple Alliance (Jerman, Austria, Italia), Turki, dan Bulgaria. 
   • Blok Sekutu (Blok Prancis) : Tripple Entente (Inggris, Prancis, Rusia) dan 20 negara lainnya termasuk AS karena kapal perangnya dihancurkan oleh Jerman. 

C.  JALANNYA PERANG
·         *Front Timur
Front Timur adalah Front dimana Jerman berhadapan dengan Russia. Pada awalnya Jerman dapat mengalahkan Russia, meskipun Russia melancarkan Mobilisasi yang menyebabkan ekonomi Russia terbengkalai dan nantinya mencetus Revolusi Russia. Tapi karena musim dingin di Russia, dan tentara Jerman tidak dilengkapi pakaian musim dingin, akhirnya Russia menang. Sebelumnya Rusia meminta damai dengan mengadakan perjanjian Brest-Litowsk.
·         *Front Barat
Front Barat adalah Front dimana Jerman berhadapan melawan Perancis. Pada awalnya Jerman menang atas Perancis, namun berhasil dipukul mundur oleh Perancis dibawah pimpinan Jenderal Joffre. Perang ini tersendat dalam Perang Parit, disebut demikian sebab sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat.
·         *Front Italia
Front Italia ini front dimana Italia berhasil dikalahkan oleh Jerman.
·         *Front Balkan
Front Balkan adalah Front dimana Jerman melawan Rumania dan Serbia. Dalam peperangan Jerman berhasil mengalahkan keduanya. Namun, Inggris dipukul mundur oleh Turki yang kemudian Turki sendiri diserang oleh Rumania, Irak dan Arabia.
·        *Perang Laut
Peperangan ini terjadi di laut Jutland antara Inggris dan Jerman. Akan tetapi perang antara keduanya ini tidak membuahkan hasil, keduanya mengalami kekalahan. Akan tetapi, Jerman menghancurkan kapal dagang AS yang kemudian memicu kemarahan, yang kemudian berakibat peperangan Jerman terhadap AS.

D.  AKIBAT PERANG
{ Bidang Politik
Dampak/akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya paham-paham baru. Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti Jerman, Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
Paham-paham politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi. Diktatorisme yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di di Turki dan Diktatorisme Proktariat di Rusia.

{  Bidang Ekonomi
Akibat PD I yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela melalui penetapan perjanjian oleh negara-negara yang menang perang terhadap negara yang kalah dan sebagai reaksinya. timbullah paham-paham politik ekonomi seperti komunisme di Rusia, Fascisme di Italia, Nazi di Jerman.
Dampak dari adanya kekacauan ekonomi dan nasinalisme seperti yang dilakukan oleh negara-negara tersebut diatas, menyebabkan timbulnya bea masuk yang tinggi sehingga menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat terjadinya Over Produksi di beberapa negara seperti USA dan Canada, yang akhirnya terjadi Malaise atau krisis ekonomi tahun 1923 dan 1929.

{  Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena kehancuran perang dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang berlangsung wanita perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan digaris depan. Pengalaman wanita-wanita ini memperkokoh perasaan sama antara wanita dan pria.

{  Bidang Kerohanian
Kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi ummat manusia. untuk itu munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-`931 yang di sebut dengan LBB (Liga Bangsa-Bangsa).  

E. AKHIR PERANG 
Untuk mengakhiri perang dunia I ini, diadakan beberapa perundingan/perjanjian dengan negara-negara yang bersangkutan. Berikut ini adalah perjanjian yang mengakhiri perang dunia i:
1.   Perjanjian Versailles (18 Juni 1918), isi dari perjanjian ini yaitu:
• Ganti rugi Jerman terhadap Sekutu
• Angkatan perang Jerman harus diperkecil
• Jerman harus menyerahkan semua tanah jajahannya.

2.  Perjanjian St. Germain (10 November 1919) terjadi antara Austria dan sekutu. Isi dari perjanjian tersebut, antara lain:
• Tidak adanya gabungan Jerman-Austria
• Austria menyerahkan Tirol Selatan kepada Italia.

3. Perjajanjian Neuilly (27 November 1919) terjadi antara Bulgaria dengan sekutu.

4. Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) terjadi antara Hongaria dengan sekutu.

5. Perjanjian Serves (20 Agustus 1920) antara Turki dengan Sekutu. Adapun isi dari perjanjian ini yaitu:
• Turki diperkecil, hanya Konstantinopel.
• Daerah yang penduduknya bukan Bangsa Turki harus dilepas.

6. Perjanjian Laussane (24 Juli 1923) terjadi antara Turki dengan sekutu. Isi dari perjanjian ini antara lain:
• Turki tidak membayar perang
• Turki tidak mengurangi angkatan perangnya.

Selain mengadakan perjanjian, pasca PDI ini juga memunculkan tokoh Woodrow Wilson yang mengajukan usul Peace Without Victory dimana isinya antara lain:
a. Perjanjian-perjanjian rahasia tidak diperbolehkan
b. Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama
c. Pengurangan persenjataan.

Ada juga dengan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk menjaga keamanan dunia serta tidak terjadi perang yang demikian.

F. PENGARUH BAGI INDONESIA
 
*Bidang Politik
Setelah PD1 berakhir, terjadi perubahan dalam politik colonial Belanda. Politik etis dan politilkasosiasi yang semula diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negeri Belanda, mulai ditinggalkan. Pertentangan kepentingan antara pihak nasional Indonesia dan pihak kolonialis sertakapitalis Belanda semakin tajam. Perbedaan kesejahteraan yang sangat mencolok antara golonganpribumi dan golongan asing menimbulkan perasaan tidak puas. Di mana-mana timbul pemberontakan-pemberontakan petani, seperti Jambi (1916), Pasar Rebo (1916), Cimareme (1918), dan Toli-toli (1920).

Untuk meredakan gejolak yang terjadi di masyarakat, Gubernur Jendral Van Limburg Stirum mengeluarkan pernytaan pada bulan November 1918. Ia berjanji akan membentuk Komisi Peninjauan Kembali yang bertujuan meninjau kekuasaan Volksraad (Dewan Rakyat) dan struktur administrasi pemerintah Belanda. Namun demikian, masyrakat Belanda sangat menentang kebijakan tersebut. Komisi Perubahan beranggotakan orang-orang Belanda dan Indonesia. Laporan tugas komisi, sebagai berikut:

·        Hubungan antara Belanda dan Hindia Belanda (Indonesia) perlu diatur kembali berdasarkanlandasan baru.
·        Pusat kekuasaan perlu dipindahkan ke Indonesia dan Pemerintah Belanda harus mencakupunsur-unsur pribumi.
·        Volksraad perlu diberi kekuasaan legislatif.

*Bidang Ekonomi
Krisis tahun 1929 juga berpengaruh langsung terhadap kehidupan ekonomi di Indonesia. Pada masa itu krisis ekonomi melanda tanah air Indonesia, baik di kota maupun di desa-desa terpencil. Harga barang naik dan banyak terjadi penjatahan beras terutama kota-kota besar, seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta kondisi kaum buruh tampak lebih parah. Upah buruh tidak mengalami perbaikan. Akibatnya, kehidupan rakyat dan kaum buruh sangat sulit. Sebaliknya pemilik modal asing dan pemerintah colonial Belanda mengambil keuntungan.

Hal ini disebabkan ekspor Indonesia meningkat tajam untuk memenuhi kebutuhan Eropa sesudah perang.

Di daerah-daerah minus seperti daerah Gunung Kidul (Yogyakarta) banyak terjadi bencana kelaparan. Akibat kesulitan hidup pada masa krisis ini banyak keluarga yang bersedia dipindahkan ketanah seberang, terutama daerah Lampung. Mereka melihat bahwa Jawa sangat sulit untuk mencari penghidupan yang layak. Setelah tanah transmigrasi Lampung dibuka, banyak keluarga dari Jawa terutama daerah minus yang berangkat pindah ke Lampung.

Tetapi sebagian para transmigran itu ada yang jatuh ke tangan mandor dan makelar kuli kontrak. Nasib para kuli kontrak sangat buruk. Pada waktu itu tidak ada undang-undang perburuhan yang melindungi mereka.Para pengusaha perkebunan dan pertambangan memberikan upah sangat rendah.Pengusahajuga memilki hak istimewa yang disebut hak poenole sanctie.Dengan hak poenole sanctie ini,para pengusaha dapat meminta bantuan polisi untuk menangkap kembali para pekerja kontrak yang  melarikan diri lalu menjatuhkan hukuman terhadap mereka.Di daerah tambang batu bara Ombilin (Sawah Lunto) Sumatera Barat, dikenal kuli-kuli perantauan, yang nasibnya lebih buruk lagi dari pada pekerja kontrak di daerah perkebunan.

 

 


0 komentar:

Posting Komentar