Selasa, 03 September 2013

Perang Dunia 2 (1 September 1939-2 September 1945)



A.   PENYEBAB
*Umum
1.         Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam menjalankan tugasnya.
2.         Munculnya politik alinasi (politik mencari kawan).
3.         Kekacauan dalam bidang ekonomi.
4.         Munculnya paham ultranasionalisme.
5.      Jerman tidak mengakui lagi Perjanjian Versailles.

*Khusus
Di Eropa, sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serbuan Jerman ke Kota Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939. Polandia merupakan negara dibawah pengawasan Liga-Liga Bangsa. Hitler menuntut Danzig karena penduduknya adalah bangsa Jerman, tetapi Polandia menolak tuntutan itu. Pada tanggal 3 September 1939 negara-negara pendukung LBB terutama Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman, kemudian diikuti sekutu-sekutunya.

B.    PIHAK_PIHAK YANG BERPERANG
{   Sekutu : Uni Soviet, AS, UK, China, Prancis, Polandia, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Yugoslavia, Yunani, Norwegia, Belanda, Belgia, Brazil, Cekoslowakia.
{   Poros : Jerman, Jepang, Italia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Thailand, Finlandia, Irak.

C.    JALANNYA PERANG
Dibagi menjadi tiga periode:
1. Periode Permulaan (1939-1942) pihak As (Jerman) menang dan pihak sekutu kalah.
2. Turning Point, (saat-saat membalik) (tahun 1942).
3. Periode terakhir (1943-1945) pihak As (Jerman) berhasil dikalahkan oleh pihak sekutu.

D.   AKIBAT PERANG
a.            Bidang Politik
Akibat yang ditimbulkan pada bidang ini adalah USA dan Uni Soviet sebagai pemenang dan sekaligus yang menyebabkan kemengan kemenangan sehingga USA dan Uni Soviet mempunyai pengaruh besar.
Pengaruh USA dan Uni Soviet disebabkan karena USA mempunyai kedudukan pensuplai materil yang kuat sedangkan Uni Soviet memiliki kedudukan psikologis yang kuat dengan baying-bayang komunisme yang sangat ditakuti sebagai akibatnya terjadilah perebutan hemegoni (pengaruh) antara USA dan Uni Soviet.
Perebutan hemegoni antara USA dan Uni Soviet menimbulkan politik perimbangan (Balance of Power Policy) yang akhirnya mengarah kepada terbentuknya politik allianci yang berdasarkan keamanan bersama (Collective Security) yaitu seperti NATO, METO, SEATO dan PAKTA WARSAWA.
Akibat lain yang ditimbulkan PD II dalam bidang politik adalah adanya politik memecah belah seperti Jerman, Korea, Indochina dan Berlin. Dan yang terpenting dari akibat PD II ini adalah jatuhnya imperialisme politik yang mengakibatkan negara-negara di Asia Afrika merdeka termasuk Indonesia.

b. Bidang Ekonomi
Perang dunia II merusak ekonomi seluruh dunia kecuali USA, sehingga USA berupaya membantu negara-negara yang membantu negara-negara yang mengalami kehancuran ekonomi agar tidak jatuh ketangan Uni Soviet di komunismenya.
Bantuan tersebut antara lain dalam bentuk Truman Doctrine (1947) bantuan ekonomi dan militer untuk Turky dan Yunani. Point Four Truman, bantuan ekonomi dan militer untuk negara-negara keterbelakangan di Asia dsb.
Tentu masih banyak bantuan-bantuan USA dan sekutunya untuk membendung pengaruh komunis tersebut.

c. Bidang Sosial
Perang telah menyebabkan kesengsaraan, kemiskinan dan berjuta-juta orang yang sakit dan cacat serta kehilangan rumah, untuk itu didirikan UNRRA yang bertugas memberi makan orang terlantar, medirikan rumah-rumah sakit, mengurus pengungsi dan mengerjakan kembali tanah-tanah yang rusak akibat perang.
Kesengsaraan yang disebabkan oleh perang dunia II menginsyafkan sekali lagi, bagaimana jahatnya perang. Untuk itu timbul keinginan kembali menciptakan LBB melalui beberapa konferensi yang dilaksanakan oleh USA, Inggris, Uni Soviet dan China seperti Atlantic Charter, Dumbarton Caks di Washington dalam Konferensi Yalta. Akhirnya dimenangkan krim serta kenferensi San Francisco yang dihadiri 50 negara, maka tanggal 24-10-1945 UNO/PBB resmi berdiri, dengan sidang pertamanya di London tanggal 10 Januari 1946.

A.        AKHIR PERANG
Perang berakhir dengan Sekutu mendaratkan pasukan di Pantai Normandia, 6 Juni 1944, Jerman menyerah pada Sekutu Mei 1945 setelah kematian Hitler, tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima
dan Nagasaki di bom atom oleh AS, dan pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Setelah
Perang Dunia II berakhir, maka negara-negara yang terlibat dalam perang itu, baik yang menang perang maupun yang kalah perang menempuh upaya perdamaian. Upaya perdamaian itu
dilakukan dengan perjanjian perdamaian. Berbagai perjanjian perdamaian yang pernah dilakukan di antaranya Konferensi Postdam, Perjanjian Perdamaian Sekutu dengan : Jepang, Italia, Austria, dan
Hongaria-Bulgaria-Romania-Finlandia

B.      PENGARUH BAGI INDONESIA
{ Dampak Positif:
a.             Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
b.            Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
c.             Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
d.            Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
e.             Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA.
f.             Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi.
g.             Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan. 
h.            Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
i.              Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
j.             Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.


{   Dampak Negatif
a.            Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
b.            Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
c.            Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
d.            Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
e.            Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
f.            Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pengadilan.
g.            Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang.
h.            Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
i.              Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
j.             Banyak guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
 


Perang Dunia I -PD1- (28 Juli 1914 – 11 November 1918)



A.  PENYEBAB
      Umum :  - Berkembangnya Industrialisasi

-              Adanya politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman, Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.

-              Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.

-              Perkembangan nasionalisme Eropa dan Etno- Nasionalisme.

   Khusus/ Kasus Belli :   - Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Austria, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tanggal 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. 

B.  PIHAK-PIHAK YANG BERPERANG 
    • Blok Sentral (Blok Jerman) : Tripple Alliance (Jerman, Austria, Italia), Turki, dan Bulgaria. 
   • Blok Sekutu (Blok Prancis) : Tripple Entente (Inggris, Prancis, Rusia) dan 20 negara lainnya termasuk AS karena kapal perangnya dihancurkan oleh Jerman. 

C.  JALANNYA PERANG
·         *Front Timur
Front Timur adalah Front dimana Jerman berhadapan dengan Russia. Pada awalnya Jerman dapat mengalahkan Russia, meskipun Russia melancarkan Mobilisasi yang menyebabkan ekonomi Russia terbengkalai dan nantinya mencetus Revolusi Russia. Tapi karena musim dingin di Russia, dan tentara Jerman tidak dilengkapi pakaian musim dingin, akhirnya Russia menang. Sebelumnya Rusia meminta damai dengan mengadakan perjanjian Brest-Litowsk.
·         *Front Barat
Front Barat adalah Front dimana Jerman berhadapan melawan Perancis. Pada awalnya Jerman menang atas Perancis, namun berhasil dipukul mundur oleh Perancis dibawah pimpinan Jenderal Joffre. Perang ini tersendat dalam Perang Parit, disebut demikian sebab sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat.
·         *Front Italia
Front Italia ini front dimana Italia berhasil dikalahkan oleh Jerman.
·         *Front Balkan
Front Balkan adalah Front dimana Jerman melawan Rumania dan Serbia. Dalam peperangan Jerman berhasil mengalahkan keduanya. Namun, Inggris dipukul mundur oleh Turki yang kemudian Turki sendiri diserang oleh Rumania, Irak dan Arabia.
·        *Perang Laut
Peperangan ini terjadi di laut Jutland antara Inggris dan Jerman. Akan tetapi perang antara keduanya ini tidak membuahkan hasil, keduanya mengalami kekalahan. Akan tetapi, Jerman menghancurkan kapal dagang AS yang kemudian memicu kemarahan, yang kemudian berakibat peperangan Jerman terhadap AS.

D.  AKIBAT PERANG
{ Bidang Politik
Dampak/akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya paham-paham baru. Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti Jerman, Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
Paham-paham politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi. Diktatorisme yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di di Turki dan Diktatorisme Proktariat di Rusia.

{  Bidang Ekonomi
Akibat PD I yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela melalui penetapan perjanjian oleh negara-negara yang menang perang terhadap negara yang kalah dan sebagai reaksinya. timbullah paham-paham politik ekonomi seperti komunisme di Rusia, Fascisme di Italia, Nazi di Jerman.
Dampak dari adanya kekacauan ekonomi dan nasinalisme seperti yang dilakukan oleh negara-negara tersebut diatas, menyebabkan timbulnya bea masuk yang tinggi sehingga menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat terjadinya Over Produksi di beberapa negara seperti USA dan Canada, yang akhirnya terjadi Malaise atau krisis ekonomi tahun 1923 dan 1929.

{  Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena kehancuran perang dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang berlangsung wanita perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan digaris depan. Pengalaman wanita-wanita ini memperkokoh perasaan sama antara wanita dan pria.

{  Bidang Kerohanian
Kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi ummat manusia. untuk itu munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-`931 yang di sebut dengan LBB (Liga Bangsa-Bangsa).  

E. AKHIR PERANG 
Untuk mengakhiri perang dunia I ini, diadakan beberapa perundingan/perjanjian dengan negara-negara yang bersangkutan. Berikut ini adalah perjanjian yang mengakhiri perang dunia i:
1.   Perjanjian Versailles (18 Juni 1918), isi dari perjanjian ini yaitu:
• Ganti rugi Jerman terhadap Sekutu
• Angkatan perang Jerman harus diperkecil
• Jerman harus menyerahkan semua tanah jajahannya.

2.  Perjanjian St. Germain (10 November 1919) terjadi antara Austria dan sekutu. Isi dari perjanjian tersebut, antara lain:
• Tidak adanya gabungan Jerman-Austria
• Austria menyerahkan Tirol Selatan kepada Italia.

3. Perjajanjian Neuilly (27 November 1919) terjadi antara Bulgaria dengan sekutu.

4. Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) terjadi antara Hongaria dengan sekutu.

5. Perjanjian Serves (20 Agustus 1920) antara Turki dengan Sekutu. Adapun isi dari perjanjian ini yaitu:
• Turki diperkecil, hanya Konstantinopel.
• Daerah yang penduduknya bukan Bangsa Turki harus dilepas.

6. Perjanjian Laussane (24 Juli 1923) terjadi antara Turki dengan sekutu. Isi dari perjanjian ini antara lain:
• Turki tidak membayar perang
• Turki tidak mengurangi angkatan perangnya.

Selain mengadakan perjanjian, pasca PDI ini juga memunculkan tokoh Woodrow Wilson yang mengajukan usul Peace Without Victory dimana isinya antara lain:
a. Perjanjian-perjanjian rahasia tidak diperbolehkan
b. Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama
c. Pengurangan persenjataan.

Ada juga dengan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk menjaga keamanan dunia serta tidak terjadi perang yang demikian.

F. PENGARUH BAGI INDONESIA
 
*Bidang Politik
Setelah PD1 berakhir, terjadi perubahan dalam politik colonial Belanda. Politik etis dan politilkasosiasi yang semula diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negeri Belanda, mulai ditinggalkan. Pertentangan kepentingan antara pihak nasional Indonesia dan pihak kolonialis sertakapitalis Belanda semakin tajam. Perbedaan kesejahteraan yang sangat mencolok antara golonganpribumi dan golongan asing menimbulkan perasaan tidak puas. Di mana-mana timbul pemberontakan-pemberontakan petani, seperti Jambi (1916), Pasar Rebo (1916), Cimareme (1918), dan Toli-toli (1920).

Untuk meredakan gejolak yang terjadi di masyarakat, Gubernur Jendral Van Limburg Stirum mengeluarkan pernytaan pada bulan November 1918. Ia berjanji akan membentuk Komisi Peninjauan Kembali yang bertujuan meninjau kekuasaan Volksraad (Dewan Rakyat) dan struktur administrasi pemerintah Belanda. Namun demikian, masyrakat Belanda sangat menentang kebijakan tersebut. Komisi Perubahan beranggotakan orang-orang Belanda dan Indonesia. Laporan tugas komisi, sebagai berikut:

·        Hubungan antara Belanda dan Hindia Belanda (Indonesia) perlu diatur kembali berdasarkanlandasan baru.
·        Pusat kekuasaan perlu dipindahkan ke Indonesia dan Pemerintah Belanda harus mencakupunsur-unsur pribumi.
·        Volksraad perlu diberi kekuasaan legislatif.

*Bidang Ekonomi
Krisis tahun 1929 juga berpengaruh langsung terhadap kehidupan ekonomi di Indonesia. Pada masa itu krisis ekonomi melanda tanah air Indonesia, baik di kota maupun di desa-desa terpencil. Harga barang naik dan banyak terjadi penjatahan beras terutama kota-kota besar, seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta kondisi kaum buruh tampak lebih parah. Upah buruh tidak mengalami perbaikan. Akibatnya, kehidupan rakyat dan kaum buruh sangat sulit. Sebaliknya pemilik modal asing dan pemerintah colonial Belanda mengambil keuntungan.

Hal ini disebabkan ekspor Indonesia meningkat tajam untuk memenuhi kebutuhan Eropa sesudah perang.

Di daerah-daerah minus seperti daerah Gunung Kidul (Yogyakarta) banyak terjadi bencana kelaparan. Akibat kesulitan hidup pada masa krisis ini banyak keluarga yang bersedia dipindahkan ketanah seberang, terutama daerah Lampung. Mereka melihat bahwa Jawa sangat sulit untuk mencari penghidupan yang layak. Setelah tanah transmigrasi Lampung dibuka, banyak keluarga dari Jawa terutama daerah minus yang berangkat pindah ke Lampung.

Tetapi sebagian para transmigran itu ada yang jatuh ke tangan mandor dan makelar kuli kontrak. Nasib para kuli kontrak sangat buruk. Pada waktu itu tidak ada undang-undang perburuhan yang melindungi mereka.Para pengusaha perkebunan dan pertambangan memberikan upah sangat rendah.Pengusahajuga memilki hak istimewa yang disebut hak poenole sanctie.Dengan hak poenole sanctie ini,para pengusaha dapat meminta bantuan polisi untuk menangkap kembali para pekerja kontrak yang  melarikan diri lalu menjatuhkan hukuman terhadap mereka.Di daerah tambang batu bara Ombilin (Sawah Lunto) Sumatera Barat, dikenal kuli-kuli perantauan, yang nasibnya lebih buruk lagi dari pada pekerja kontrak di daerah perkebunan.