Pendidikan rendah terdiri atas sekolah-sekolah yang berbeda bahasa pengantarnya, yaitu sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa Belanda dan bahasa daerah.
Jenis pendidikan menengah lanjutan di antaranya sbb:
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau Pendidikan Rendah yang Diperluas merupakan kelanjutan dari sekolah rendah yang menggunakan pengantar bahasa Belanda dengan lama belajar 3-4 tahun. Sekolah ini diperuntukkan bagi golongan pribumi dan timur asing dan pertama kali di dirikan pada tahun 1914. Algemeene Middelbare School (AMS) atau Sekolah Menengah Umum merupakan kelanjutan dari MULO berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi golongan pribumi dan timur asing. Lama belajar 3-4 tahun dan pertama di dirikan pada tahun 1915. AMS terdiri dari 3 jurusan, yaitu A1 jurusan Sastra Timur, A2 jurusan Klasik Barat, dan B jurusan Pengetahuan Alam. Hoogere Burger School (HBS) atau Sekolah Tinggi Warga Masyarakat merupakan sekolah kelanjutan dari ELS yang disediakan untuk golongan Eropa, bangsawan golongan pribumi, atau tokoh terkemuka. Sekolah ini menggunakan bahasa pengantar Belanda dan pendidikannya berorientasi ke barat. Lama belajar 3 tahun. Jenis sekolah ini disebut pula dengan Gymnasium dan pertama di dirikan pada tahun 1860. Adapula HBS yang menyelenggarakan pendidikan selama 5 tahun yang didirikan pada tahun 1867. Opleiding School Voor Indische Ambtenaren (OSVIA) atau Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi berdiri pada tahun 1900 dengan lama belajar 5 tahun dan menerima lulusan ELS. Pada tahun 1927 OSVIA ditingkatkan menjadi setaraf SMA menjadi Middelbaar Opleiding School Voor Indische Ambtenaren (MOSVIA) dengan lama belajar 3 tahun dan menerima lulusan MULO (1) School to Opleiding Van Inlandse Artsen (STOVIA) atau Sekolah untuk Mendidik Dokter Pribumi (sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) yang didirikan di Jakarta pada tahun 1902 dengan lama belajar 7 tahun. Sekolah ini semula menerima lulusan ELS, kemudian ditingkatkan menerima lulusan MULO. Pada tahun 1913 didirikan sekolah sejenis di Surabaya , yaitu Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS), saat ini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Pendidikan menengah kejuruan didirikan dengan tujuan memberikan pendidikan pertukangan, teknik, dagang, pertanian dan kewanitaan. Jenis-jenis sekolah kejuruan tersebut antara lain sbb:
Ambachts Leergang adalah sekolah pertukangan dengan pengantar bahasa daerah. Sekolah ini menerima lulusan Twede Klasse School dan Vervolgschool. Selama 2 tahun pertama diberikan pengetahuan mengenai perkayuan dan besi. Tahun-tahun berikutnya diberi tambahan pengetahuan dan ketrampilan , seperti montir mobil, mebel, listrik atau pertukangan tembok. Sekolah yang pertama berdiri tahun 1881. Ambatchtsschool adalah sekolah pertukangan dengan pengantar bahasa Belanda. Sekolah ini menerima lulusan HIS, HCS dan Schakelschool. Sekolah ini bertujuan mencetak mandor dengan keahlian antara lain : montir mobil, mesin, listrik, kayu dan penata batu. Lama pendidikan 3 tahun. Technisch Onderwijs atau Pendidikan Teknik adalah lembaga pendidikan lanjutan bagi Ambachtsschool dengan lama belajar 3 tahun. Sekolah ini pertama berdiri tahun 1906. Handels Onderwijs atau Pendidikan Dagang adalah jenis sekolah ekonomi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan Eropa. Sekolah ini pertama berdiri tahun 1914 dengan lama pendidikan 3 tahun. Landboure Onderwijs atau Pendidikan Pertanian merupakan sekolah yang bertujuan memenuhi keperluan penduduk agraris dan perusahaan perkebunan Eropa. Sekolah ini berdiri pertama kali tahun 1903 dengan lama pendidikan 3-4 tahun. Meisjes Vakonderuijs atau pendidikan Kejuruan Wanita dengan lama belajar sekitar 3 tahun. Jenis sekolah ini pertama kali berdiri tahun 1918. Kweeksschool atau Sekolah Keguruan merupakan lembaga keguruan tertua yang sudah ada sejak permulaan abad ke 19. Sekolah yang pertama berdiri tahun 1851.
Pada dasawarsa kedua abad ke 20, mulailah di didirikan pendidikan tinggi bagi golongan pribumi. Beberapa pendidikan tinggi yang terkenal yaitu sbb:
Geneeskundige Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran. Sekolah ini didirikan di Jakarta pada tahun 1927 dan menerima lulusan AMS atau HBS dengan lama belajar 6 tahun. Rechtskundige Hooge School (RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum yang didirikan tahun 1924 dan menerima lulusan AMS dan HBS dengan lama belajar 5 tahun. Technische Hooge School (THS) atau Sekolah Tinggi Teknik yang merupakan lembaga pendidikan tinggi teknik yang di dirikan di Bandung pada tahun 1920. Lembaga ini sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pemerintah Hindia Belanda juga mendirikan sekolah Zending, yakni sekolah yang mempunyai tujuan penyiaran agama Kristen Protestan. Sekolah Zending diantaranya sbb:
Nederlandsche Zendingsvereeniging di Jepara (1852) dan Bandung (1858). Utreehtsche Zendingsvereeniging di Papua, Halmahera dan Buru (1859). Nederlandsche Gereformeerde Zendingsvereeniging di Jawa Tengah (1859). Rheinische Missiongessellschaft di Sumatra Utara (1861)
dengan berhasil di munculkannya golongan terpelajar yang akhirnya menjadi pelopor pergerakan nasional Indonesia menentang kolonial penjajah kolonial Belanda.
Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India National Congress (Partai Kongres India), atas inisiatif seorang Inggris Allan Octavian Hume pada tahun 1885. Di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian menetapkan garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal. Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha mengandung makna yang memberi banyak inspirasi terhadap perjuangan di Indonesia.
Filipina merupakan jajahan Spanyol yang berlangsung sejak 1571 – 1898. Dalam perjalanan sejarah Filipina muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rizal yang merintis pergerakan nasional dengan mendirikan Liga Filipina. Pada tahun 1892 Jose Rizal melakukan perlawanan bawah tanah terhadap penindasan Spanyol. Tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana membangkitkan nasionalisme Filipina dalam menghadapi penjajahan Spanyol. Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896, setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan nasionalisme yang ditunjukkan Jose Rizal membangkitkan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bagi para cendekiawan di Indonesia.
Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun 1644 sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Masuknya pengaruh Barat menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh karena itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para imperialis Barat dan Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing. Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer. Gerakan ini ternyata berimbas semangatnya di tanah air Indonesia.
Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakannya dinamakan Gerakan Turki Muda. Ia menuntut adanya pembaruan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.
Indonesia sebagai bangsa telah mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit memainkan peranan sebagai negara nasional yang wilayahnya meliputi hampir seluruh Nusantara. Kebesaran ini membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran itu. Hal ini dapat menggugah perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada dekade awal abad XX.
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda tidak dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya perubahan di negeri jajahan (Indonesia) banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat yang di dalamnya ada van Deventer. Pada tahun 1899, Mr. Courad Theodore van Deventer melancarkan kritikan-kritikan yang tajam terhadap pemerintah penjajahan Belanda. Kritikan itu ditulis dan dimuat dalam jurnal Belanda, de Gids dengan judul Een eereschuld yang berarti hutang budi atau hutang kehormatan. Dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa kekosongan kas negeri Belanda telah dapat diisi kembali berkat pengorbanan orang-orang Indonesia. Oleh karena itu, Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Untuk itu harus dibayar dengan peningkatan kesejahteraan melalui gagasannya yang dikenal dengan Trilogi van Deventer. Apakah kalian masih ingat dengan isi Trilogi van Deventer? Politik yang diperjuangkan dalam rangka mengadakan kesejahteraan rakyat dikenal dengan nama politik etis. Untuk mendukung pelaksanaan politik etis, pemerintah Belanda mencanangkan Politik Asosiasi dengan semboyan unifikasi. Politik Asosiasi berkaitan dengan sikap damai dan menciptakan hubungan harmonis antara Barat (Belanda) dan Timur (rakyat pribumi). Dalam bidang pendidikan, tujuan Belanda semula adalah untuk mendapatkan tenaga kerja atau pegawai murahan dan mandor-mandor yang dapat membaca dengan gaji yang murah. Untuk kepentingan tersebut Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk rakyat pribumi. Dengan demikian, jelaslah bahwa pelaksanaan politik etis tidak terlepas dari kepentingan pemerintah Belanda. Sistem pengajaran kolonial dibagi dalam dua jenis yaitu pengajaran pendidikan umum dan pengajaran kejuruan. Keduanya diselenggarakan untuk tingkat menengah ke atas. Berikut ini contoh-contoh sekolah yang didirikan pada zaman kolonial Belanda.
Perkembangan pendidikan di Indonesia juga banyak diwarnai oleh pendidikan yang dikelola umat Islam. Ada tiga macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di surau atau langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata pelajaran umum lainnya juga mulai disentuh. Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah dan Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri. Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan dari lingkungan ini. Banyak dari mereka menjadi penggerak dan tulang punggung perjuangan kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim ternyata merupakan salah satu unsur penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme Indonesia. Para pemimpin nasional yang bercorak Islam akan sangat mudah untuk memobilisasi kekuatan Islam dalam membangun kekuatan bangsa.
Berkembangnya sistem pendidikan Barat melahirkan golongan terpelajar. Adanya diskriminasi dalam pendidikan kolonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi untuk mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan tidak membedakan dari kalangan mana pun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).
0 komentar:
Posting Komentar